>

Minggu, 11 Juni 2017

Kerajaan Tralala dan Trilili

Alkisah ada 2 kerajaan besar di suatu negara. Kerajaan Tralala dan Trilili. Tahun ini adalah tahun 2099, dimana tahun depan ada kompetisi antar kerajaan. Bagi yang menang akan mendapat tropi dan berbagai macam hadiah dari negara seperti pengurangan pajak, BBM gratis selama 1 bulan dsb

Kerajaan Tralala adalah sebuah kerajaan yang besar, dimana penduduknya kaya raya, mempunyai kendaraan mewah dan pekerjaan yang bergengsi. Kerajaan Tralala dipimpin oleh seorang ratu yang bernama Ratu Puri. Kerajaan Tralala selalu memenangkan kompetisi tahunan.
Hari itu tiba waktunya seluruh pengurus kerajaan berkumpul untuk membahas kompetisi. Seperti yang diketahui, kerajaan tralala mempunyai rahasia tersendiri untuk menang yaitu selalu memajukan pioner andalan kerajaan. Selama 10 tahun belakangan, Ratu Puri menugaskan bawahannya Moranda. Ratu Puri menyukai Moranda karena ia pandai memikat hati banyak orang karena sifat humorisnya dan Moranda pandai bersikap baik pada Ratu Puri. Moranda dipilih ratu untuk mengikuti berbagai tawaran menjanjikan, seperti pelatihan melukis, menyanyi, berdandan dan masih banyak yang lainnya. Banyak dari teman Moranda merasa kecewa pada keputusan Ratu Puri yang selalu mengistimewakan orang tertentu saja. Di lain sisi, Ratu Puri semena-mena terhadap orang yang tidak ia sukai. Bila ia sudah tidak menyukai seseorang, ia akan menyuruh pengawalnya untuk mendeportasi atau melakukan pengucilan. Apapun yang dilakukan orang yang dibenci ratu, selalu salah. Ratu juga selalu salah dalam mengambil wewenang, ia selalu mendengarkan dengan seksama penjelasan pemimpin blok di kerajaan tanpa menimbang yang mana yang benar dan mana yang salah. Ratu Puri tidak bijaksana sama sekali. Ratu Puri juga tidak mengizinkan bawahannya andil dalam konpetisi.

Kerajaa Trilili adalah kerajaan biasa. Dimana di dalamnya terlihat sangat damai . Pekerjaan orang disana biasa saja, rumah dan kendaraan yang dipakai juga biasa saja. Pemimpin kerajaan itu adalah Raja Burai. Raja Burai terlihat sangat dermawan dan bijaksana. Seperti tiap tahun, ia memilih secara bergantian pionernya. Setiap tahun berbeda orang. Tahun kemarin Tohara, tahun ini Raja Burai memilih Kaimara untuk mengikuti pelatihan melukis, menari dsb. Ketika ditanya oleh salah satu pengawalnya "Raja, kenapa Raja memilih Kaimara? Dia biasa saja, tidak juga sangat berbakat, dia juga tidak dekat dengan Raja."
Raja Burai menjawab " Saya memutuskan memilih Kaimara karena dia ulet dan rajin. Dia juga pribadi rendah hati. Saya percaya, bila bibit-bibit yang saya semai akan mulai tumbuh, suatu hari akan membuahkan hasil yang baik"
Pengawalnya bertanya lagi "Paduka Raja, mengapa Paduka tidak memilih satu pioner saja seperti Kerajaan Tralala? Seperti Moranda."
Sambil menepuk bahu pengawalnya sang raja menjelaskan "Kamu tahu, jika di dalam sebuah ladang kita hanya memupuk satu batang pohon, maka kita hanya akan memdapatkan buah dari 1 pohon. Namun bila kita memupuk satu per satu pohon di sana, maka akan memungkinkan kita memanen banyak sekali buah di kemudian hari"
Pengawalnya mulai bingung. Raja menjawab "Suatu hari kamu akan memahaminya."

Hari kompetisi tiba. Dua kerajaan berkumpul di Stadium Gobali di Negara Kopa. Moranda yang bersiap diri dari jauh hari optimis dia akan menang. Apalagi dia selalu memenangkan Tropi untuk kerajaan. Dia sangat percaya diri. Begitu juga Ratu Puri yang melihatnya dari jauh. Berbeda dengan Kaimara yang duduk rapi berdiam diri di samping Raja Burai.  Kompetisi kali ini sangat unik. Ternyata Negara Kopa memilih cara simple yaitu dengan memberi pertanyaan-pertanyaan semacam kuis kepada 2 kerjaan itu. Tentang apa yang dipikirkan dan dirasakan rakyat terhadap pemimpinnya, Ratu, Raja?
Wakil 2 negara menjawab dengan gaya bahasa sendiri. Akhirnya pengumuman tiba, tibalah deklarasi juara.
Tahun ini piala kehormatan jatuh pada kerajaan "Trilili".
Ratu Tralala pusing bukan main, mengapa bisa? Pasti curang. Akhirnya juri menjelaskan alasannya memilih
"Begini. Sebenarnya kami para juri langsung singgah ke kerajaan kalian selama 1 tahun belakangan dan menanyai banyak dari rakyat kalian. Di kerajaan Trilili, memang terlihat biasa saja, namun rakyat sangat puas dengan kepemimpinan Raja. Raja bijaksana dalam mengambil keputusan. Rakyat merasa dihargai. Berbeda saat juri singgah di Kerajaan Tralala, apalagi di Blok Deportasi, berapa banyak orang yang merasa sakit hati pada ulah ratu. Padahal dari mereka terkadang tidak tau apa-apa dan merasa ada yang menfitnah. Bahkan banyak pioner yang tidak diberi kesempatan yang sama dalam masuk ke penjurian ini. Penilaian bukan karena wakil pioner yang kalian bawa, namun dari penjurian 1 tahun ini".

Akhirnya dengan rendah hati, Kerajaan Trilili menerima tropi. Banyak rakyat menginginkan Ratu Puri mundur dari jabantannya. Ratu Puri tidak mendapat apa-apa. Bahkan Moranda justru mengambil alih kekuasaan Ratu Puri. Ratu Puri pun sadar. Saat berada di bawah, bukan orang yang ia sukai yang akan membantunya, justru orang gang dulunya selalu ia deportasi yang berniat membantunya. Amanah menjadi pemimpin yang dititipkan Tuhan telah hangus sia-sia. Sejak saat itu kerajaan runtuh dan kerjaan baru Trilili semakkn besar.

0 komentar:

Posting Komentar